RAHASIA CINTA : JENIS-JENIS CINTA

RAHASIA CINTA
DASAR CINTA MANUSIA
CARA MEMAHAMI CINTA
IKHTISAR CINTA SEPASANG MANUSIA



RAHASIA CINTA ingin mengawali ulasan mengenai Rahasia Cinta ini dengan membuka wawasan dasar mengenai apa itu cinta. Untuk apa Tuhan memberikan cinta di antara sepasang manusia, lelaki dan wanita. Hanya dengan memahami kehendak Tuhan ini, seorang pria akan mudah untuk meluluhkan hati seorang wanita, untuk mendapatkan cinta. Dan hanya dengan dasar pemahaman ini, cinta tidak akan disalahtafsirkan atau diselewengkan untuk dipergunakan untuk yang keperluan yang tidak seharusnya.

Cinta diberikan Tuhan untuk mempererat hubungan antar manusia. Cinta dalam sebuah keluarga membentuk keharmonisan diantara anggota keluarga. Cinta diantara sahabat membentuk suatu hubungan persahabatan yang tangguh, saling menguntungkan, dan saling mendukung dalam pengharapan bersama. Cinta antara dua insan manusia diciptakan hanyalah untuk membentuk suatu ikatan rumah tangga yang bahagia. Hubungan cinta antara dua kekasih yang semena-mena, menimbulkan pelecehan seksual, merusak masa depan manusia, bukanlah yang diinginkan Tuhan. Selain untuk hal-hal tersebut, cinta di antara dua insan juga diberikan kepada manusia untuk menghasilkan keturunan untuk masa depan bumi ini. Keturunan manusia yang tercipta dari hubungan cinta itu haruslah terjamin masa depannya, dan hak-haknya sebagai manusia.

Secara perwujudan, Cinta sendiri dikaruniakan Tuhan kepada manusia dalam 3 (tiga) bentuk atau wujud, yaitu cinta persaudaraan (misalnya antara ayah dan anak, kakak dan adik), cinta eros (cinta birahi, sebagai perwujudan dari kebutuhan biologis seorang manusia atau hewan), dan cinta agape (cinta sejati, yaitu cinta yang saling menghormati, saling menghargai, rela berkorban, tidak mementingkan diri sendiri, hakikatnya adalah sebuah cinta antara manusia bukan saudara (atau bukan diantara yang berhubungan sedarah) yang telah matang dan selalu berproses mendekati kesempurnaan (walau tidak akan pernah sempurna, karena kesempurnaan itu hanyalah milik Tuhan saja), dan cinta agape ini bersifat tangguh, masuk akal, dan tidak mudah lekang dimakan waktu. Contoh cinta agape adalah cinta sahabat dan cinta antara suami-istri yang matang pikirannya)

Sebuah perkawinan tidak mungkin dilandasi oleh sekedar cinta persaudaraan, karena pada hakekatnya, manusia tidak boleh melangsungkan sebuah pernikahan sedarah (incest). Baik agama dan norma kehidupan masyarakat dengan jelas menentang pernikahan sedarah.

Sebuah pernikahan juga tidak mungkin hanya didasari oleh sebuah cinta eros (cinta berahi), karena cinta berahi pada hakekatnya hanyalah mencintai tubuh dan kenikmatan seksual sebagai pemenuhan kebutuhan biologis. Mencintai tubuh seseorang tanpa didukung oleh kematangan emosional, akan rentan mengarah kepada hubungan kekasih yang tidak saling menghargai, tidak saling menghormati, tidak bertanggung jawab, tidak rela berkorban, tetapi mementingkan diri sendiri.




Cinta Eros hanya mementingkan keinginan sendiri, tidak ada penghormatan, tidak ada saling menghargai, tidak ada rasa rela berkorban. Yang ada hanyalah kepentingan dan kebutuhan biologis




Sebuah cinta yang melandasi perkawinan haruslah sebuah cinta eros (cinta berahi) yang telah ditranformasi bersama-sama di antara si pria dan wanita, menjadi sebuah cinta agape (cinta sejati), melalui proses belajar saling menerima kekurangan dan kelebihan, saling menghargai, saling menghormati, tidak mementingkan diri sendiri, rela berkorban bagi sang kekasih, dan mengasihi pasangan kita seperti mencintai diri kita sendiri.

Setelah kita mengetahui perwujudan dasar dari cinta ini, kita akan mudah menilai, apakah kita benar-benar telah jatuh cinta pada seseorang dan siap memulai pacaran yang bertanggung jawab, atau kita hanyalah sedang mendambakan pemenuhan kebutuhan biologis saja. Kita bisa menilai apakah sebuah pasangan sudah cukup matang untuk memulai suatu pacaran atau belum.

Bila kita secara meyakinkan telah mengalami cinta agape (cinta sejati) dengan seseorang, kita boleh memutuskan untuk merajut benang asmara dengan berpacaran dengan si dia. Bisa saja rajutan itu nantinya patah di tengah jalan, atau bisa juga akan berhasil menghantar kita ke jenjang pernikahan. Tapi proses belajar dalam cinta itu sudah cukup dapat dipertanggungjawabkan untuk menghasilkan kematangan dari kepribadian kedua belah pihak.

Cinta Eros (cinta berahi), bila dipakai sebagai dasar untuk menjalin hubungan asmara, tak akan mampu bertahan lama. Hubungan yang hanya didasari cinta eros saja akan rentan percekcokan, saling mementingkan diri sendiri, dan bahkan rentan menghadirkan eksploitasi seksual pada salah satu pihak. Maka apabila ada seorang pacar memaksa anda menyerahkan keperawanan atau berhubungan intim di luar nikah, saya berani jamin bahwa hubungan keduanya tidak akan menghasilkan sebuah perkawinan, atau kalaupun dipaksakan sampai suatu perkawinan, tidak akan langgeng. Maka bila anda menemukan hubungan yang seperti ini, segeralah stop, sebelum anda menyesal. Seratus persen saya berani jamin anda telah salah langkah dalam memulai suatu hubungan kasih atau berpacaran. Seratus persen saya jamin kedua belah pihak belum siap untuk merajut hubungan cinta, dan belum mengerti benar apa itu cinta. Hubungan yang hanya didasari oleh cinta eros biasanya diakhiri oleh suatu permusuhan diantara kedua pasangan, dan tidak jarang diikuti oleh tragedi hamil di luar nikah, pengguguran kandungan, dan eksploitasi seksual.

Maka bila kita menemukan, bahwa hanyalah sebuah cinta eros (cinta berahi) yang mendasari cinta kita terhadap sesorang, janganlah terburu-buru memutuskan untuk berpacaran. Itu barulah awal dari hubungan cinta sepasang kekasih, maka teruslah jajaki hubungan tersebut sebagai teman saja. Dengan bergulirnya waktu, kita akan memastikan kepada diri kita sendiri apakah cinta yang terjadi diantara kedua belah pihak hanyalah tetap sekedar cinta eros , atau cinta itu ternyata telah sanggup berkembang menuju cinta agape. Bila ternyata hubungan perkawanan diantara keduanya telah menimbulkan gejala-gejala kematangan, seperti saling menghormati, saling menghargai, rela berkorban, maka barulah saatnya anda berdua meresmikan perkawanan itu menjadi suatu hubungan pacaran, dimana anda berdua bisa mulai belajar akan cinta sesungguhnya, dan menjajaki suatu hubungan matang menuju suatu perkawinan di kemudian hari.

Jadi, bagaimana kita tahu bahwa kita telah siap berpacaran dengan seseorang? Caranya adalah dengan bertanya kepada diri kita sendiri, apakah kita sudah mulai mengasihi calon pacar kita seperti mengasihi diri kita sendiri. Salah satu contoh adalah, coba bayangkan apabila tiba-tiba ketika anda dan calon pacar anda sedang berjalan-jalan ke suatu lokasi, tiba-tiba ada sebuah pistol yang meletus tanpa sengaja, memuntahkan peluru menuju tepat ke jantung pasangan anda, relakah anda menjadikan tubuh anda tameng untuk menyelamatkan calon pacar anda (dengan resiko nyawa anda terhilang). Bila anda telah merasa rela mati buat pasangan anda, itu tandanya cinta agape (cinta sejati) mulai tumbuh dalam diri anda. Tapi bila anda masih berpikir bahwa suatu kerugian untuk mati bagi si dia, walau anda merasa juga mencintainya, anda belum siap untuk maju ke tahap selanjutnya (pacaran). Sebab cinta agape itu belum tumbuh di hati anda!!







Bila ada cinta agape (cinta sejati), tidak akan terjadi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Sebab lelaki tidak hanya bertindak sebagai pemimpin, tetapi juga pelindung bagi istri dan anak-anaknya.








Maka sebelum anda terbakar api asmara, kenalilah dahulu apa arti dari cinta, agar anda tidak terluka akibat salah tafsir tentang arti cinta, dan menyesal di kemudian hari. Anda harus memahami betul Rahasia Cinta dan seluk beluk cinta, supaya anda tidak diperbudak oleh cinta, melainkan mengendalikannya.


index berjangka
di http://index-berjangka.blogspot.com
index berjangka di http://www.index-berjangka.blogspot.com
RAHASIA MENEMBAK CINTA PASANGAN

No comments:

Post a Comment